Sunday, October 6, 2013

Perpanjangan Paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan

Ahaaayyy.... here we go again! The lazy blogger is back! 

Keknya udah lama banget ya kaga nyampah di blog ini. Ehehehe...mahapkeun... Lagi sibuk jadi orang kota sih... *kemudian dilempar sendal* Eniwei by the way busway, kali ini gw mo share sesuatu yang berguna, bukan sekedar nyampah. Gw mo share soal Perpanjangan Paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Jeng jeeeeeng.....

Jadi semuanya berawal dari genk kere-tapi-sombong. Beranggotakan wanita-wanita yang ngakunya kere karena selalu banyak cicilan yang harus dibayar (apartemen, kartu kredit, panci, etc. etc. etc.), tetapi sombong bener sok mau jalan-jalan ke sincapow. To make the long story short, we finally bought tickets to sincapow, a weekend getaway, for the last weekend on September 2013. Tuh kan, sombong bener kan, weekend-an aja kudu di sincapow, wkwkwkwk... Beli tiketnya udah dari bulan Agustus 2013, dan kami bagi tugas. Gw kebagian cari tiket, cari yang semurah-murahnya, yang sesuai ama jadwal kami. Abisnya beli ticket, baru nyadar kalo paspor gw abis masa berlakunya bulan Februari 2014, so it means, masa berlakunya engga sampai 6 bulan pas kami pergi ke sincapow. Sementara waktu gw cek di website imigrasi sincapow, persyaratan masuk sincapow adalah masa berlaku paspor minimal 6 bulan. Daripada gw ketahan di airport, jadilah gw urus juga perpanjangan paspornya.

Seperti biasa, gw mengawali proyek pengurusan perpanjangan paspor ini dengaaaannn.... nanya mbah Google! Baca berita sana-sini, liat blog orang kanan-kiri, akhirnya gw menyimpulkan kalo gw harus urus secara online. Karena kalo urus online, gw cuma perlu 2 kali datang, sekali buat verifikasi dokumen asli, bayar, foto dan finger scan, dan sekali lagi buat ambil paspornya. Kalo urus manual, datengnya jadi 3 kali deh, dateng pertama buat submit formulir dan verifikasi data, dateng kedua buat bayar, foto dan finger scan, terakhir buat ambil paspornya. Dengan pertimbangan gw ga mungkin bolak balik ijin atau cuti buat ngurus paspor, jadi gw putusinbuat urus secara online. Let's start this project! *gosok-gosok telapak tangan*

Pertama, harus siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Siapkan semua dokumen dalam bentuk dokumen aslinya dan 2 copy ukuran A4. Yep, pastikan semua copy dokumen dalam ukuran A4, termasuk KTP, jangan dipotong, tetap aja dalam ukuran kertas A4. Sebenarnya copy yang diambil petugasnya cuma 1 sih, tapi buat jaga-jaga kemarin gw siapin 2 copy untuk setiap dokumen. Dokumen-dokumen yang diperlukan :
  1. KTP
  2. Kartu Keluarga 
  3. Akte Kelahiran
  4. Ijazah Terakhir
  5. Surat Keterangan Bekerja (untuk karyawan)
  6. Paspor lama (karena gw kan perpanjangan paspor)
Lalu karena mo daftar online, scan semua dokumen asli dan simpan dalam bentuk jpg., warna hitam putih dan besar file antara 100 KB - 1.8 MB. Setelah semua siap, masuk ke website ini : http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp

Pilih Pra Permohonan Personal, isi data-data dan upload scan-an dokumen-dokumen di atas. Di bagian akhir, kita diminta pilih tanggal kedatangan ke kantor imigrasi, dan gw pilih tanggal 3 September 2013. Bukan karena itu tanggal yang direkomen ama mbah dukun ya, tapi karena tanggal segitu bapak ibu lagi datang ke Jakarta dan gw emang mo ambil cuti nemenin beliau-beliau seharian. Jadi sambil menyelam minum tequilla deh... #eh. Trus terakhir sendiri, kita dapat surat konfirmasi buat kedatangan ke Kantor Imigrasi. Jangan lupa diprint dan dibawa ke Kantor Imigrasi, karena surat itu harus ditunjukin saat kita datang.

And here comes the day! Hari Selasa 3 September 2013 yang keramat ituuh... Nah hasil survey di blog orang-orang, mereka menyarankan datang sepagi mungkin ke kantor imigrasi karena buat ambil nomor antrian aja kita harus ngantri nguler. Apalagi helloooow...ini Kantor Imigrasi (Kanim) Jakarta Selatan (Jaksel) yaaa... kantor imigrasi tersibuk di Indonesia Raya. Jam 6.15 pagi gw udah sampai aja di sana, naik me lantai 2, dan melangkah dengan langkah dan tampang pede bakal dapet antrean paling depan. Ternyata oh ternyataaaaa... antrean berkas udah nguler sodara-sodara. Yang dimaksud antrean berkas adalah ya memang cuma berkas aja yang ditaroh depan mesin tempat ambil nomor antrean. Orangnya entah kemana, ada yang duduk di kursi, ada yang ke toilet (gw), dan ada juga yang beli bubur di bawah. Mesin tempat ambil nomor antrean masi mati, bahkan sekuriti pun belum keliatan.
And this is how to queue here.... #okesip
Jam 7 tet, sekuriti udah datang dan mulai memanggil para pengantri untuk ambil posisi di antrean, bukan cuma berkasnya aja. Terus mendadak ada suara bapak-bapak di pengeras suara, kasi semacam kata sambutan. Beliau ucapkan selamat datang dan memberi informasi proses pengurusan paspor di Kanim Jaksel. Beliau umumkan juga aturan-aturannya, seperti : tidak boleh ambil foto tanpa ijin, yang mau pipis silahkan pipis dulu, harus memakai baju rapi, berkerah dan memakai sepatu. Antrean dibagi menjadi 2 baris, dan saat ambil nomor antrean ada petugas yang mengecek kelengkapan dokumen. Kita akan ditanya apakah mengurus paspor secara manual atau online, karena nomor antrean dibedakan, dan untuk online harus menunjukkan surat konfirmasi yang kita peroleh saat isi data di website. Lalu paspor yang akan diurus untuk siapa, apabila untuk kita akan dicek dokumen-dokumen aslinya, apabila untuk orang lain, orang tersebut harus sudah ada di situ juga. Ada kejadian ibu-ibu mengurus untuk orang lain tetapi orang tresebut infonya masih dalam perjalanan. Petugasnya engga mau bener kasih nomor antrean. Kalo orang itu sudah datang, baru deh boleh antre lagi. Oh ya, pengambilan nomor antrean dibuka sampai jam 11 siang ya, berapapun yang ambil nomor hingga jam 11 siang akan dilayani, walau sampai malam. Jadi sudah ga ada batasan atau kuota lagi.

Jam 7.20 gw udah dapet nomor antrean A005 (kode A untuk pengurusan online, B untuk manual), terus gw disuruh antre di baris lain lagi. Tak lama kami sudah diberi nomor antrean lagi untuk pembayaran dan pengambilan foto (nomornya sama), gw dapet nomor C029.
Nomor Antrean, dapet sekaligus di awal kalo daftar online
Kalo udah dapet nomor antrean, segera menuju ke loket yang sudah ditentukan. Loket no 2 - 4 untuk pengurusan paspor online, 5 - 8 untuk pengurusan paspor manual dan loket 9 untuk para lansia dan disabled person.  Nah ini gw lupa nanya dan lupa nyatat... loket no 1 dimana yak? Apa tempat ambil nomor antrean itu? Entahlaaaah.... Tapi intinya gw antre di depan loket no 2 - 4, untuk yang pendaftaran online, nunggu aja giliran dengan duduk manis maen henpon. 

Eh ternyata oh ternyata, kaga langsung dimulai pemanggilan nomor antreannya...Jam 8 pas, ada lagi sambutan, masih dari bapak-bapak petugas yang jam 7 tadi kasi sambutan. Intinya beliau menjelaskan bahwa mereka akan melayani pembuatan paspor walau sampai malam sekalipun, meyakinkan bahwa sudah tidak ada praktek per-calo-an di Kanim Jaksel karena semua nomor antrean dipanggil by system, dan menginformasikan batas waktu pengambilan paspor adalah 1 bulan. Lewat dari 1 bulan sejak paspor jadi tidak kunjung diambil, maka paspor tersebut akan dibatalkan. 

Jam 8.06 mulai dipanggil dari nomor 001, baik kode A, B dan C. Jam 08.13 nomor antrean gw udah dipanggil, itu berarti rata-rata waktu yang diperlukan untuk setiap nomor antrean adalah 1.75 menit. Nah kalo gw baru selesai jam 8.16, atau butuh waktu 3 menit. Kenapa? Tentu saja karena gwnya bawel nanya-nanya, wkwkwkwk.... Iyaaaa... gw menanyakan dan memastikan bahwa paspor lama gw boleh gw simpan. Petugasnya bilang, bisa saja disimpan, tapi nanti diambil bersamaan saat gw ambil paspor yang baru. Yang gw amati, proses pemanggilan online dan manual hampir sama cepatnya, dimana ada 2 loket yang buka untuk pengurusan online dan ada 3 loket yang buka untuk pengurusan manual. 

Berikutnya mulai ngantri lagi di loket pembayaran, nunggu dipanggil nomor C029. Ada 2 loket yang buka. Jam 8.30 dipanggil dan langsung bayar, siapin uang pas biar cepet, biayanya Rp 255.000,- untuk paspor biasa 48 halaman. Kalau mau e-passport yang pakai chip itu, lebih mahal, kalau ga salah Rp 500.000,-. Oh ya, ga perlu materai juga tuh, jad ga usah siapin materai atau biaya materai. Bukti pembayarannya jangan lupa diambil dan disimpan buat pengambilan paspor nanti.

Jam 8.31 udah kelar urusan bayar-bayaran, pindah lagi ke loket antrean foto. Di sana juga nunggu aja nomor antrean dipanggil. Ada layar tipi gede gitu yang menunjukkan nomor-nomor antrean yang sedang dilayani dan akan dipanggil. Ada 10 loket yang buka. Jam 8.34 pas gw dateng buat antre foto, masi nomor C015 di dalam. Ohya, buat foto paspor pun ada syaratnya nih :

  1. Tidak boleh pakai contact lens
  2. Tidak memakai kaos
  3. Tidak memakai baju atau jilbab warna putih
  4. Tidak memakai anting-anting (bagi pria)

Jam 8.45 gw dipanggil tapi masi antre lagi di dalam. Jam 8.55 gw dipanggil buat foto dan scan sidik jari. Ga pake interview, nampaknya karena statusnya adalah perpanjangan paspor bukan pembuatan paspor baru. Dikasih info kalo paspor bisa diambil lagi 3 hari kerja berikutnya, yaitu hari Jumat. Jam 9 tepat gw udah otw pulang deeeh... Sejam sajoooo! 

Hari Jumat siang jam 2, gw datang lagi dong, mo ambil paspor. Gw dateng siang karena untuk ambil paspor, kita ga harus ambil nomor antrean. Cukup taruh aja bukti pembayarannya, lalu petugas akan cari paspornya, lalu kita dipanggil deh. Setelah dapet paspornya, tanda tangan di map berkasnya, gw minta paspor lama gw. Lalu paspor barunya difotocopy bagian depannya, di koperasi lantai 2 juga. Serahkan fotokopiannya ke petugas di tempat pengambilan paspor, dan taraaaaa.... Paspor baru sudah di tangan dan siap digunakan. It's easy, cheap and fast. Two thumbs up for Immigration Office! :))


Sunday, July 21, 2013

masih soal usaha untuk sehat

baca : masih soal usaha untuk kurus

sebulan sebelum pindah dari cepu, gw udah ga ngegym lagi, dengan alasan sibuk dan mau siap-siap packing. terus 3 bulan pindah ke jakarta, gw juga sibuk dinas dan adaptasi (alasan, red.). semua alasan itu cuma menghasilkan 1 hal : gw menggendut... --.--"

di saat makin susah menemukan kostum ke kantor, karena yang di rumah udah berasa sempit, akhirnya gw daftar juga ke tempat fitness dekat kantor. langsung daftar buat setahun, pake PT juga, hehehe... bukan karena gw segitu niatnya yaaa... tapi gw mo pasang "sense of urgency". udah bayar mahal-mahal masa ga ada hasilnya. terus dengan adanya PT juga, latihan jadi lebih terarah dan ada yang ngomelin kalo gwnya mangkir. gw tau banget lah kalo gw orangnya moody. minggu ini rajin, minggu depan bisa malas semalas-malasnya.

pas daftar ditanyain ama mas-mas tempat fitnessnya :
M (mas-mas) : Mau PT cewe atau cowo?
gw : Cowo ajah
M : iya bener mba, cowo aja. kalo cowo kan ga ada rasa ibanya...
gw : --.--"

berasa mo disiksa aja deh....

dan akhirnya gw dapet PT cowo beneran. namanya mas joey, guanteeeng, tapi galak dan penuh jebakan betmen, hahahaha... aduuuh pokoknya suka tega deh si mas itu. nampaknya di tempat fitness situ dia PT senior, karena dia koordinator PT-PT laennya. dan salah satu titelnya adalah "fat loss and weight management specialist". ohohoho pas banget lah buat gw yang mau sehat (baca : kurus).

mas PT kaga ngatur menu makanan yang boleh dan ga boleh gw makan. dia cuma nyuruh gw buat skip makan malam, diganti ama buah aja. 2 minggu pertama sih oke lah ya. minggu ke-3 bertepatan ama turunnya harga tiket KRL dan diberlakukannya tarif progressif. lah apa hubungannya? tentu saja ada! dengan adanya tarif progresif, makin padat lah itu KRL, apalagi pas pulang kantor. buntutnya, sampai apartemen gw selalu merasa berhak buat makan malam setelah berpeluh-peluh di KRL. jadilah gw makan malam pake bakso, siomay, nasi padang, de el el.

akibatnya berat badan dan kadar lemak gw malah naik. ngokk! eh, si mas PT malah lebih panik dan frustasi daripada gw, ahahaha... porsi latihan ditingkatkan dan gwnya diwanti-wanti buat ga makan malam. sekarang minggu ke-6 dan gw belom nimbang berat lagi. tapi yang pasti celana-celana kerja gw mulai longgar dan baju kerja yang dulunya sempit, sekarang pas di badan lagi. kata mas PT, emang tolok ukurnya bukan cuma berat, tapi ke badan juga, ukuran2nya harus berkurang. 

well, apa kata lo deh mas, you're the expert. gw janjiiiiiii kali ini bakal nurut. termasuk tetep latihan di bulan puasa, karena kalo latihan pas bulan puasa, udah pasti yang dibakar adalah lemak, bukan gula. coz asupan makanan terbatas, jadi kadar gulanya rendah, lemak-lah yang dibakar di sesi latihan.

ayo semangaaaat...!!

ramadhan di kota

selalu ada yang berbeda di setiap bulan ramadhan. seperti ramadhan tahun lalu atau tahun sebelumnya lagi. yang baru tahun ini adalah... merayakan bulan ramadhan di jakarta, yang tentu saja beda dengan di cepu. dulu gw pikir ramadhan di jakarta tidak berasa, tidak terdengar tadarus dari masjid, tidak ada yang berbondong-bondong tarawih di masjid, masih sibuk di kantor di saat buka puasa tiba, dsb. engga kaya kalo kita tinggal di daerah. suasana ramadhan terasa sekali...

tahun ini, gw bertekad kalo gw harus ngerasain suasana ramadhan, walo gw di jakarta. kalo di cepu dulu, gw masih bisa mengaji pagi-pagi, mulai habis subuh sampai waktu berangkat kantor. kalo di jakarta, engga mungkin, karena habis subuh langsung siap-siap dan berangkat ke kantor. tapi alhamdulillah kalo berangkat pagi, sampai kantor juga pagi, jadi bisa ngaji dulu. untuk tarawih, sempet mikir susah juga tarawih di jakarta, pulang kantor abis buka masih cape, engga bakal kekejar ke masjid buat tarawih. eh alhamdulillah ternyata ada masjid di kompleks apartemen. masjidnya lumayan gede, ramai dan ber-AC, hehehe... deket juga, cuma 10 menitan dari tower gw. jadi kalo pulang kantor, gw usahain bisa tarawih di masjid. kalo waktunya mepet, buka dulu aja pakai makanan ringan. baru abis tarawih makan beratnya. ada temen kantor juga yang ngajakin ke masjid-masjid lain, langsung berangkat sepulang kantor. insya Allah besok kami mo ke masjid sunda kelapa. so excited...

and somehow i realized... kalo merasakan dan menikmati ramadhan itu bisa di mana saja, tidak tergantung di kota apa kita tinggal, yang penting kita bisa merasakannya dan menikmati bulan penuh rahmat ini. subhanallah.... bisa bertemu kembali dengan bulan ramadhan saja sudah patut kita syukuri. so let's make the most of it... :)

yang seru, tahun ini bisa sahur dan buka ama si rhino, my dearest brother. emang ga tiap buka bareng sih, mengingat si bocah itu (sok) sibuuuuk banget. tapi tiap sahur pasti bareng, dan kami jadi lebih sering ketemu & cerita-cerita. secara biasanya jarang ketemu walo serumah. pagi-pagi gw berangkat, dia blom bangun. malem gw tidur, dia blom pulang. jadi cerita-ceritanya tetep lewat bbm, kaya waktu gw masi di cepu aja. zzzzz....

oh well... semoga bulan ramadhan ini banyak membawa berkah, rahmat dan hidayah bagi kita yaaaa... dan apabila ini ramadhan terakhir kita, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan mengampuni semua dosa kita. amin ya robbal alamin... 

happy fasting, you all... :))



Sunday, June 23, 2013

Happy 486th Anniversary, Jakarta!

Jakarta. A big, giant and crowded city. Not everyone wants to work or live here. Well, at least that's what some people told me when I was going to move to Jakarta. They just can't stand with the traffic jam, the long hours they spent on streets, the living cost, etc. etc. etc.

But I have my own opinion. I loooovvvveeee this city. Like... a lot! What's not to love? You can find everything here. Hope, opportunity, food, lifestyle, culture, and a lot more. You just have to find your own tricks to survive. 

To survive Jakarta, you need a strategy, which consists of plans. Plan A, B, C maybe until Z. Like where you want to stay, a house or apartment, how you're going to reach your office, what job that suits you or your lifestyle. Because that's going to determine what you're gonna through everyday. 

So you already have a strategy with lots of plans. Does that mean things will go the way you've planned? Of course not! Haha. This is why, you need to be creative. You have to improvise your plan each time your plans are not working. You're late catching up your train so you have to take the different one. Should I go to Tebet or Manggarai? Should I use metro mini or just hop in a cab? It feels like being in an episode of Amazing Race. Anyhow, it keeps your brain thinking. And I love it when I made the right decision. 

Jakarta also taught you to be a quick decision maker. Because this city can't wait. Some decisions should be made in minutes maybe seconds. A wrong decision can make you stuck in traffic jam for hours. Life is a series of decision making anyway... But this city requires you to make it fast. If you see an opportunity, even the tiniest, slightest one, grab it. Grab it fast. 

But we're only human, and to err is human. Sometimes we made the wrong decisions. Then you should be brave to take the consequences. Deal with it, bear with it and be strong. This is a tough city by the way, so bravery is highly needed. 

I'm glad I have this opportunity, living in this crowded city. Jakarta has it flaws but it taught me survival skills. So... what's not to love? :)) 

Happy 486th Anniversary, Jakarta! 

Sunday, June 16, 2013

bos baru

emang yaaaa... kaga ada yang pasti di dunia ini. apalagi di perusahaan ini..*tsaah* setelah maret kemarin diberlakukan organisasi baru, dimana sampai detik ini semua masih menyesuaikan diri, eh minggu lalu fungsi gw dapet bos baru karena bos lama promosi ke korporat.

trus kenapa? rotasi dan mutasi kan biasaaaa... well, yang tidak biasa adalah, bos baru ini dari fungsi laen, dan sepertinya blom pernah di fungsi gw. ini cukup bikin kaget, terutama buat temen-temen fungsi gw. ga sedikit yang merasa ragu, tapi ada juga yang merasa yakin ama bos baru ini. gw termasuk yang mana? tentu saja yang kedua. gw yakin manajemen perusahaan gw ga bego, pasti mereka udah pertimbangkan juga plus minusnya. apalagi untuk jabatan setinggi itu, yang penting kemampuan manajerialnya oke yah... untuk teknikal, semoga kami para fruit sons dan fruit daughters-nya bisa support. positive thinking aja... :))

change is frightening. but also gives us hope. hope for a better future. hope for a better leader. and i reaaalllllyyyy hope this new boss can lead us to a better future. semangat ya pak!! :D

Wednesday, June 5, 2013

horang jekardaaah

Walo sejak mutasi ke Jakarta gw lebih banyak di tanahnya wong kito galo a.k.a. di Prabumulih daripada di Jakarta, gw mo cerita tentang bagaimana rasanya jadi Horang Jekardaaah. Hehehe... Tentu saja dibandingkan dengan pengalaman gw sebelumnya jadi penduduk kecamatan. In case you're wondering, of course... 

1. Horang Jekardah rajin bangun dan berangkat pagi.
Yaeyalaaah, lo kesiangan 5 menit ajah, kejebak macetnya bisa nambah 1 jam. Buat gw yang tinggal di Kalibata dan ngantor di daerah Sudirman, udah harus berangkat paling telat jam 5.45 pagi, mengejar KRL jam 06.00. Kebayang ga yang tinggal di Depok, Serpong, Bogor, Bekasi? Mau naik mobil, mau naik KRL, berangkatnya mendahului matahari terbit. Padahal waktu di Cepu dulu, jam 5.45 masi ngulet-ngulet di kasur, berangkat ke kantor jam 6.50. Tepok tangan buat horang Jekardaaah.... :D

2. Commuter Line is actually a great mass transportation
Di Jekardah ini gw cuma bisa ngandelin Commuter Line, karena : 1. Engga boleh naik motor ama babeh; 2. Engga punya mobil; 3. Kalopun punya mobil engga bisa nyetir; 4. Naek taksi mahal di ongkos man...
Jadi gw budgetin Rp 20.000,-/hari buat transport dengan rincian :
      Commuter Line  PP                                = 2 X @Rp 8.000,- = Rp 16.000,-
      Angkot/Kopaja dari stasiun - kantor  PP = 2 X @ Rp 2.000,-= Rp 4.000,-

Dimulailah petualangan naek Commuter Line... Percaya atau engga, gw berani naek CommLine ini karena gw udah pernah naek MRT/MTR di Singapore, KL dan Hongkong. Bukan gw sok-sokan yah, tapi dulu gw milih bayar taksi mahal daripada naek CommLine, karena gw ga kebayang isinya dan takut ama copet dan orang-orang aneh dan usil yang mungkin ada di dalamnya. Gw jg berani naek CommLine ini karena ada gerbong khusus wanitanya, di gerbong paling depan dan paling belakang setiap rangkaian. Entah ini sesuatu yang harus disyukuri atau justru harus jadi concern bangsa ini, segitu "pervert"-nya kah para lelaki di Jakarta sampai harus disediakan gerbong khusus wanita untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual? Anyways, detail CommLine mungkin bisa dibikin postingan khusus yak, yang pasti saat ini CommLine tuh transportasi favorit gw di Jakarta.

3. Udara segar yang susah didapat di Jakarta
Kalo berangkat pagi dari apartemen ke stasiun Kalibata, gw biasanya jalan kaki. Awalnya berniat sekalian olahraga pagi, saat udara masih sejuk dan segar. Tetapi oh tetapi..... ternyata salah sodara-sodaraaaaaa.... Walo masih pagi, tapi tetep aja susah dapet udara segar. Karena asap kendaraan bermotor atau karena asap pembakaran sampah. Kalaupun tak ada asap, maka tak ada api... eh salah... Tak ada bau asap, ada juga bau selokan.... Ngokkk!

4. Jenis makanan yang bervariasi
Ini salah satu kelebihan di Jakarta, jenis makanannya bervariasi, ihihihihik.... Mau versi kaki lima atau resto, mau masakan nusantara atau asing, mau makanan khas daerah dari Sabang sampai Merauke juga ada. Ini tantangan buat gw.... yang suka laper mata, hahaha.... Maunya semua dicoba dan semua dimakan. Makin melembung aja deh... (semoga tidaaakkkk!!).

Well, segitu dulu ya temans... yang pasti, sesusah apapun jadi Horang Jekardaaah... I'll bear with it. Gw jalanin deeeeh... Because this is what I want, really really want. :))

Thursday, May 9, 2013

Prabumulih

Prabumulih, Sumatera Selatan.
3 jam dari Palembang.
Udah hampir sebulan gw di sini.

Wait a minute.

Perasaan SK mutasi gw ke Jakarta yak...
Tapi kenyataannya sepanjang bulan April kemarin,
 gw di Jakarta cuma seminggu doang.
Dan sekarang masi terdampar di sini.
Hahahaha...berasa nyasar deh gw...

Semua ini gegara PROPER, pake ada isian self assessment (SA).
Terus Environment Staff di Prabumulih kosong.
Jadilah gw task force ke sini.
Sekarang udah ada sih, pekerja baru.
Tapi tetep aja gw harus disini, disuruh ngajarin dulu ama ngerjain juga.

Walo bete kelamaan dines, tapi gw bertekat buat selesein sebaik2nya.
Kaya Steve Jobs bilang, connecting the dot.
Siapa tau ada hikmah di kemudian hari... :)

Cerita lucu di Prabumulih, gw dapet dari Disha, HRD sini.
Waktu masih training, Disha dkk googling "tempat wisata di Prabumulih."
Karena mereka ngerasa bosan di Komperta mulu, pengen jalan-jalan.
Dan mbah Google menjawab.... "Komperta Prabumulih"
#ngokk

Kebayang kan kecilnya kota ini, hehehe...
Walo kecil, KFC udah buka loh disini.
Tapi belom ada delivery servicenya, hahahah...
Pernah nyoba delivery, telp ke 14022, eh si mas2nya malah bingung.
"Prabumulih dimana ya? Dekat Padang ya mbak?"
Oh well, nasib kerja di perusahaan ini yah, selalu di remote area.

Ohya, Kompertanya guedeeeee bangetttss...ngetts...
Segede Kota Wisata or BSD deh.
Ada 500an rumah dinas, rumah sakit, lapangan golf, kolam renang, 
lapangan volley, tenis, sepak bola, bahkan helipad.
But again, located in remote area... --.--"

Dinas di Prabumulih ini akan berakhir dalam seminggu.
Karena Self Assessment PROPER harus dikumpulin tanggal 20 Mei 2013.
Hmmmfff... ngeliat progress saat ini.. let's keep on praying and die trying.
Wkwkwkwk... SA ini memang mengalihkan duniaku.

Tetep semangat yaaaa, para pejuang SA se-Indonesia Rayaaaa...
Dari Rantau sampai Sorong, Bunyu sampai Cepu.
We'll get through this guys... ;))


Sunday, March 24, 2013

packing (versi kesekian)

di awal-awal blog ini gw pernah cerita tentang awal kedatangan gw ke cepu
5 box besar dan 2 koper.
dan sekarang, as I'm going to leave cepu, I have to pack my things. again.
belom tau bakal dapet berapa box, karena masih on going process
semoga ga lebih banyak lagi yah

yang pasti untuk packing kali ini, gw sortir barangnya lebih ketat
sekiranya ga bakal dipake lagi ya dibuang atau disumbangkan atau dijual
walopun itu bagus dan gw sayang banget
seperti halnya buku-buku gw dan alat masak gw

my precious, I had to let them go,,, hiks,,,,
jadilah gw bikin book sale, jual tipi ama dvd dan mejanya, juga oven dan mixer
tinggal lemari nih belom kejual

but anyhow, mengingat disananya juga tempat terbatas,
dan di jember juga udah penuh barang,
mau ga mau gw harus buang buang buang, jual jual jual, tinggal tinggal tinggal

dan barang yang kayanya ga seberapa itu perlu upaya ekstra juga buat packingnya
baiklah,,,, mari semangat packing!
supaya segera capcus kita dari cepu,,

Saturday, March 23, 2013

584 KM


This girl is going to move 584 KM away.
To Jakarta! *big grin*
It's finally my time to say good bye to Cepu.

Yes, a new assignment and a new adventure.
I have no idea what's in front of me.
But I'm determined to live it one day at a time.
Just do my best and enjoy the ride,,, ;))

This is what I-desperately-wanted, hopefully it's also what's best for me.
Well, the only constant is change.
Nothing is going to be the same.
Be prepared girl,,, :D

PS:
Picture is courtesy of dr. Christiandi. Good luck on your new assignment in Prabumulih, doc,,, :)


Sunday, February 10, 2013

2013 Getaway Trip (1) : The Departure

Okeh, mari kita mulai... *gosok2 telapak tangan* Karena domisili gw di Cepu, jadi ceritanya diawali dari Cepu yaaa...

Gw berangkat dari Cepu Jumat tanggal 18 Januari 2013 malam, naik KA Sembrani. Maunya biar hemat naik KA gitu, tapi tetep aja harga tiketnya Rp 375.000,-. Lebih mahal dari harga tiket Air Asia gw dari Jakarta ke Singapore yang "cuma" Rp 267.000,-. Zzzzz....

Bawaan gw 1 ransel dan 1 koper. Okay, I admit it. Walo niatnya ala ala backpacker, tapi gw blom bisa packing yang ringkas dan hanya membawa seperlunya. Definisi seperlunya menurut gw tetap aja menghasilkan 1 koper padat. Heuheuheu... Tapi gw udah siapin 1 tas kosong (tas Garuda Indonesia yang banyak dijual di bandara itu loooh) buat ntar bawa oleh-oleh dan belanjaan.

Hari Sabtu tanggal 19 Januari 2013 pagi udah sampai Jakarta. Oh ya, buat nambah keseruan cerita ini, FYI tanggal 17 Januari 2013 Jakarta dilanda banjir bandang yang merendam banyak wilayah termasuk beberapa rel dan stasiun kereta di Jakarta. Nah lo dilema dong gw, naik apaaaa ini ke Jakarta? Infonya Gambir dan Jatinegara kerendam banjir. Masa gw harus berenang-renang ke tepian, eh ke bandara? Tiap pagi kerjaan gw nelpon call center KAI nanya Sembrani sampai Jakarta jam berapa, dan jawabannya selalu on time. Kalo telat pun cuma 1-2 jam. Untuk ukuran perkeretaapian di Indonesia, masih normal lah itu. Sempat berpikir naik pesawat malam dari Semarang/Surabaya, tapi akhirnya gw memilih untuk take a leap of faith. Berdoa aja ga telat sampai Jakartanya.

Dan Alhamdulillah beneran on time, trus stasiun Jatinegara juga kering kerontang, hahahah... Mampir Kalibata dulu buat mandi, sarapan dan siap-siap.

And guess what? Karena merasa bersalah ga jadi ikut, mas @ronnyputera menawarkan penjemputan dan mengantar ke bandara. Sipp lah. Jam 12.30 kami berangkat dari Kalibata, jemput @iindadah di Slipi, lanjut ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Sengaja berangkat awal karena takut macet atau puter-puter cari jalan, just in case jalur ke bandara masih banjir. Ternyata lancar, sampai bandara jam 15.00an. Jadi cengkri dulu lah kitaaa di Starbucks, secara pesawat baru jam 17.45.

Pas boarding, lupa deh ama semua rasa khawatir. Yang ada cuma excitement mo travelling. Deg-degan mah iya, tapi bukan karena takut. Tapi lebih karena antisipasi atas keseruan yang akan dialami nantinya.

Transit di Singapura sebenarnya lumayan lama kalau mau keluar bandara dan jalan-jalan ke kotanya, sekitar 7 jam, karena pesawat ke Hongkong baru besoknya, hari Minggu tanggal 20 Januari 2013 jam 6.00 pagi. Tapi secara bawaan rempong dan kalau keluar bandara takut ga bisa baliknya, jadi kami memutuskan stay at the airport. Pe-eRnya adalah mencari Changi Inn, a.k.a. tempat buat bobo cantik sampai esok pagi. Sesuai petunjuk bapak agen TKI, kami disarankan ke View Gallery, di sana banyak kursi buat lihat ke arah runway dan menyaksikan pesawat take off atau landing. Tempat tidurnya? Ya kursi-kursi itu, hehehehe...

Awalnya ragu, boleh ga ya tidur di kursi-kursinya? Tapi ternyata di sana banyak temannya. Maksudnya, banyak juga yang tertidur di kursi-kursinya. Malah ada yang bawa selimut ama matras, digelar aja gitu di lantai, trus tidur deh. Buat gw yang tergolong gampang tidur dimanapun dan kapanpun (emang puteri tidur sih gw... ^_^ ) , tidur di Changi tidak semudah itu. Selain posisi tidur emang ga nyaman, ada rasa takut kesiangan (walo udah pasang alarm), takut barang-barang ilang (walo udah dideketin ama kita) dan yang pasti ACnya dingin bangeeettttt!! Engga bisa tidur lah intinya. Cuma bisa tidur sejam trus mata melek aja sampai jam 04.00. Sisanya ngapain? Maen henpon, secara free wifi dan lumayan kenceng wifinya, eheheh.... Predictable ya?

Bersyukur banget waktu udah bisa check in dan koper udah masuk bagasi pesawat. Di pesawat menuju ke Hongkong ini, kegiatan gw adalah... tidur! Ngebayar hutang tidur semalam yang ga nyenyak. Lumayan kan kalau bisa tidur secara penerbangan 4 jam lamanya.

Bener aja, ga lama setelah pesawat take off, langsung pules deh. Zzzzz....

See you in Hongkong guys....

2013 Getaway Trip : Hongkong - Shenzhen - Macau

So here we are again... The adventure of Upil & Ipil, heheheh...

Seperti tahun 2011 dan 2012 yang lalu, tahun 2013 ini diawali dengan ambil cuti tahunan dan liburan. Sebelum terbenam dan tertimbun dengan rutinitas dan kerjaan yang tiada akhir. Liburan kali ini direncanakan ke Hongkong - Shenzhen - Macau, tanggal 19 - 26 Januari 2013, tentu saja masih mengandalkan tiket promo dari budget airlines. Partner liburannya? Masi jeung @iindadah dan bintang tamu mas @ronnyputera.

Bintang tamu kita ini nampak berpengalaman sekali cari tiket promo karena entah hobi entah profesi, sering banget ngider keliling dunia. Gw ama @iindadah mencurigai profesi sebenarnya adalah calo tiket, walau dia ngakunya agen TKI, hahahaha... Yah pokoknya dengan sejuta bujuk rayu, dengan baek hati mas @ronnyputera jadi volunteer cari tiket pesawatnya.

Demi tiket murah, disepakati transit di Bandara Changi, Singapura, nginep semalem di sana. Begitu juga baliknya, tapi ga pake nginep. Total harga tiket Rp 2.040.000,- per orang. Murah? Well, I don't know, kata si agen TKI itu sih murah yaaa... Hehehe.... Untuk hotel baru dicari menjelang keberangkatan. Ehm. Hostel tepatnya, kan ceritanya mo cari yang murah meriah mencret, apalagi mengingat hotel cuma dipake tidur malem. Bisa dicari di www.agoda.com atau www.booking.com atau kalo mo sewa apartemen di www.airbnb.com.

Anyways, peserta trip ini nambah, karena ada teman mas @ronnyputera dari Doha yang akan gabung di Macau. The more the merrier, right?

Cobaan pertama dari trip ini datang seminggu sebelum keberangkatan. Saat cuti gw dan @iindadah sudah disetujui, tiket dan paspor udah siap, si bapak agen TKI kasih kabar buruk. Mas @ronnyputera batal ikut. Jeng jeeeeng... *lempar sendal*

Sempet panik sesaat tapi gw ama @iindadah memutuskan, the trip must go on. Modal nekat sih emang, karena sebelumnya kami mengandalkan si agen itu. But we desperately need this trip, not because we've already paid the tickets but mainly because we need a getaway trip. Harapan terakhir, mengandalkan mbah Google dan segala aplikasi di iPhone tentang Hongkong, hohohoho....

Jadi, berangkatlah si upil & ipil ke Hongkong dan sekitarnyaaaa.... :D

Stay tuned ya pemirsaaah!