Showing posts with label indonesia. Show all posts
Showing posts with label indonesia. Show all posts

Sunday, July 6, 2014

Election Day

On the next 3 days, Indonesia will have a presidential election. What's so special about it? Indonesia is a democratic country, so election is not a new thing. Well… although it's not a new thing, but some things related to this are really new. This time, there's only 2 candidates so election will be held in one round only. It is important to choose the best candidate to lead this country for the next five years. 

Looking back to previous election on 2009, the real winner is "golput". It's not a party nor a candidate. It's a group of people who choosed not to choose, in amount of 30% of all voters. If only it were a party, they are the winner and can have their own candidate. 

But this year, things can be different. Despite all the negative news and black campaign between the two candidates, you can see the rise of people power. Some people do a lot of efforts to make sure they can join the election day. Well, apparently not all people can elect, thanks to the nation's "superb" database, and that's another story. But this can't stop them to vote. They tried all possible ways to make sure they are enlisted as voter and follow the administration procedures, which is not easy to follow.

For me, this is my 4th election, but this is the first time I do care that I have to vote and I do care who we have to vote. Why do I bother so much? Mainly because I believe that unity in diversity (known as Bhinneka Tunggal Ika) is far more important than unity in uniformity. Because unity in diversity is what our founding fathers believed, and it's what brought us into our independence on August 17th, 1945, and it's worth to fight for. Because it's about people power, and the future of Indonesia is in our hands now. So I need to vote, I have to vote, for one candidate. He may not be the best candidate or the best person to lead this country. But I believe that he's sincere and hard worker, he knows what it's like to be common people, who doesn't have silver spoon on his mouth since he was born. For what it's worth, I do hope he wins the election, because he represent the hope itself. On next July 9th 2014, I know I will vote for him. Salam 2 jari!! :))

Konser Salam 2 Jari, GBK, July 5th, 2014


Sunday, October 6, 2013

Perpanjangan Paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan

Ahaaayyy.... here we go again! The lazy blogger is back! 

Keknya udah lama banget ya kaga nyampah di blog ini. Ehehehe...mahapkeun... Lagi sibuk jadi orang kota sih... *kemudian dilempar sendal* Eniwei by the way busway, kali ini gw mo share sesuatu yang berguna, bukan sekedar nyampah. Gw mo share soal Perpanjangan Paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Jeng jeeeeeng.....

Jadi semuanya berawal dari genk kere-tapi-sombong. Beranggotakan wanita-wanita yang ngakunya kere karena selalu banyak cicilan yang harus dibayar (apartemen, kartu kredit, panci, etc. etc. etc.), tetapi sombong bener sok mau jalan-jalan ke sincapow. To make the long story short, we finally bought tickets to sincapow, a weekend getaway, for the last weekend on September 2013. Tuh kan, sombong bener kan, weekend-an aja kudu di sincapow, wkwkwkwk... Beli tiketnya udah dari bulan Agustus 2013, dan kami bagi tugas. Gw kebagian cari tiket, cari yang semurah-murahnya, yang sesuai ama jadwal kami. Abisnya beli ticket, baru nyadar kalo paspor gw abis masa berlakunya bulan Februari 2014, so it means, masa berlakunya engga sampai 6 bulan pas kami pergi ke sincapow. Sementara waktu gw cek di website imigrasi sincapow, persyaratan masuk sincapow adalah masa berlaku paspor minimal 6 bulan. Daripada gw ketahan di airport, jadilah gw urus juga perpanjangan paspornya.

Seperti biasa, gw mengawali proyek pengurusan perpanjangan paspor ini dengaaaannn.... nanya mbah Google! Baca berita sana-sini, liat blog orang kanan-kiri, akhirnya gw menyimpulkan kalo gw harus urus secara online. Karena kalo urus online, gw cuma perlu 2 kali datang, sekali buat verifikasi dokumen asli, bayar, foto dan finger scan, dan sekali lagi buat ambil paspornya. Kalo urus manual, datengnya jadi 3 kali deh, dateng pertama buat submit formulir dan verifikasi data, dateng kedua buat bayar, foto dan finger scan, terakhir buat ambil paspornya. Dengan pertimbangan gw ga mungkin bolak balik ijin atau cuti buat ngurus paspor, jadi gw putusinbuat urus secara online. Let's start this project! *gosok-gosok telapak tangan*

Pertama, harus siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Siapkan semua dokumen dalam bentuk dokumen aslinya dan 2 copy ukuran A4. Yep, pastikan semua copy dokumen dalam ukuran A4, termasuk KTP, jangan dipotong, tetap aja dalam ukuran kertas A4. Sebenarnya copy yang diambil petugasnya cuma 1 sih, tapi buat jaga-jaga kemarin gw siapin 2 copy untuk setiap dokumen. Dokumen-dokumen yang diperlukan :
  1. KTP
  2. Kartu Keluarga 
  3. Akte Kelahiran
  4. Ijazah Terakhir
  5. Surat Keterangan Bekerja (untuk karyawan)
  6. Paspor lama (karena gw kan perpanjangan paspor)
Lalu karena mo daftar online, scan semua dokumen asli dan simpan dalam bentuk jpg., warna hitam putih dan besar file antara 100 KB - 1.8 MB. Setelah semua siap, masuk ke website ini : http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp

Pilih Pra Permohonan Personal, isi data-data dan upload scan-an dokumen-dokumen di atas. Di bagian akhir, kita diminta pilih tanggal kedatangan ke kantor imigrasi, dan gw pilih tanggal 3 September 2013. Bukan karena itu tanggal yang direkomen ama mbah dukun ya, tapi karena tanggal segitu bapak ibu lagi datang ke Jakarta dan gw emang mo ambil cuti nemenin beliau-beliau seharian. Jadi sambil menyelam minum tequilla deh... #eh. Trus terakhir sendiri, kita dapat surat konfirmasi buat kedatangan ke Kantor Imigrasi. Jangan lupa diprint dan dibawa ke Kantor Imigrasi, karena surat itu harus ditunjukin saat kita datang.

And here comes the day! Hari Selasa 3 September 2013 yang keramat ituuh... Nah hasil survey di blog orang-orang, mereka menyarankan datang sepagi mungkin ke kantor imigrasi karena buat ambil nomor antrian aja kita harus ngantri nguler. Apalagi helloooow...ini Kantor Imigrasi (Kanim) Jakarta Selatan (Jaksel) yaaa... kantor imigrasi tersibuk di Indonesia Raya. Jam 6.15 pagi gw udah sampai aja di sana, naik me lantai 2, dan melangkah dengan langkah dan tampang pede bakal dapet antrean paling depan. Ternyata oh ternyataaaaa... antrean berkas udah nguler sodara-sodara. Yang dimaksud antrean berkas adalah ya memang cuma berkas aja yang ditaroh depan mesin tempat ambil nomor antrean. Orangnya entah kemana, ada yang duduk di kursi, ada yang ke toilet (gw), dan ada juga yang beli bubur di bawah. Mesin tempat ambil nomor antrean masi mati, bahkan sekuriti pun belum keliatan.
And this is how to queue here.... #okesip
Jam 7 tet, sekuriti udah datang dan mulai memanggil para pengantri untuk ambil posisi di antrean, bukan cuma berkasnya aja. Terus mendadak ada suara bapak-bapak di pengeras suara, kasi semacam kata sambutan. Beliau ucapkan selamat datang dan memberi informasi proses pengurusan paspor di Kanim Jaksel. Beliau umumkan juga aturan-aturannya, seperti : tidak boleh ambil foto tanpa ijin, yang mau pipis silahkan pipis dulu, harus memakai baju rapi, berkerah dan memakai sepatu. Antrean dibagi menjadi 2 baris, dan saat ambil nomor antrean ada petugas yang mengecek kelengkapan dokumen. Kita akan ditanya apakah mengurus paspor secara manual atau online, karena nomor antrean dibedakan, dan untuk online harus menunjukkan surat konfirmasi yang kita peroleh saat isi data di website. Lalu paspor yang akan diurus untuk siapa, apabila untuk kita akan dicek dokumen-dokumen aslinya, apabila untuk orang lain, orang tersebut harus sudah ada di situ juga. Ada kejadian ibu-ibu mengurus untuk orang lain tetapi orang tresebut infonya masih dalam perjalanan. Petugasnya engga mau bener kasih nomor antrean. Kalo orang itu sudah datang, baru deh boleh antre lagi. Oh ya, pengambilan nomor antrean dibuka sampai jam 11 siang ya, berapapun yang ambil nomor hingga jam 11 siang akan dilayani, walau sampai malam. Jadi sudah ga ada batasan atau kuota lagi.

Jam 7.20 gw udah dapet nomor antrean A005 (kode A untuk pengurusan online, B untuk manual), terus gw disuruh antre di baris lain lagi. Tak lama kami sudah diberi nomor antrean lagi untuk pembayaran dan pengambilan foto (nomornya sama), gw dapet nomor C029.
Nomor Antrean, dapet sekaligus di awal kalo daftar online
Kalo udah dapet nomor antrean, segera menuju ke loket yang sudah ditentukan. Loket no 2 - 4 untuk pengurusan paspor online, 5 - 8 untuk pengurusan paspor manual dan loket 9 untuk para lansia dan disabled person.  Nah ini gw lupa nanya dan lupa nyatat... loket no 1 dimana yak? Apa tempat ambil nomor antrean itu? Entahlaaaah.... Tapi intinya gw antre di depan loket no 2 - 4, untuk yang pendaftaran online, nunggu aja giliran dengan duduk manis maen henpon. 

Eh ternyata oh ternyata, kaga langsung dimulai pemanggilan nomor antreannya...Jam 8 pas, ada lagi sambutan, masih dari bapak-bapak petugas yang jam 7 tadi kasi sambutan. Intinya beliau menjelaskan bahwa mereka akan melayani pembuatan paspor walau sampai malam sekalipun, meyakinkan bahwa sudah tidak ada praktek per-calo-an di Kanim Jaksel karena semua nomor antrean dipanggil by system, dan menginformasikan batas waktu pengambilan paspor adalah 1 bulan. Lewat dari 1 bulan sejak paspor jadi tidak kunjung diambil, maka paspor tersebut akan dibatalkan. 

Jam 8.06 mulai dipanggil dari nomor 001, baik kode A, B dan C. Jam 08.13 nomor antrean gw udah dipanggil, itu berarti rata-rata waktu yang diperlukan untuk setiap nomor antrean adalah 1.75 menit. Nah kalo gw baru selesai jam 8.16, atau butuh waktu 3 menit. Kenapa? Tentu saja karena gwnya bawel nanya-nanya, wkwkwkwk.... Iyaaaa... gw menanyakan dan memastikan bahwa paspor lama gw boleh gw simpan. Petugasnya bilang, bisa saja disimpan, tapi nanti diambil bersamaan saat gw ambil paspor yang baru. Yang gw amati, proses pemanggilan online dan manual hampir sama cepatnya, dimana ada 2 loket yang buka untuk pengurusan online dan ada 3 loket yang buka untuk pengurusan manual. 

Berikutnya mulai ngantri lagi di loket pembayaran, nunggu dipanggil nomor C029. Ada 2 loket yang buka. Jam 8.30 dipanggil dan langsung bayar, siapin uang pas biar cepet, biayanya Rp 255.000,- untuk paspor biasa 48 halaman. Kalau mau e-passport yang pakai chip itu, lebih mahal, kalau ga salah Rp 500.000,-. Oh ya, ga perlu materai juga tuh, jad ga usah siapin materai atau biaya materai. Bukti pembayarannya jangan lupa diambil dan disimpan buat pengambilan paspor nanti.

Jam 8.31 udah kelar urusan bayar-bayaran, pindah lagi ke loket antrean foto. Di sana juga nunggu aja nomor antrean dipanggil. Ada layar tipi gede gitu yang menunjukkan nomor-nomor antrean yang sedang dilayani dan akan dipanggil. Ada 10 loket yang buka. Jam 8.34 pas gw dateng buat antre foto, masi nomor C015 di dalam. Ohya, buat foto paspor pun ada syaratnya nih :

  1. Tidak boleh pakai contact lens
  2. Tidak memakai kaos
  3. Tidak memakai baju atau jilbab warna putih
  4. Tidak memakai anting-anting (bagi pria)

Jam 8.45 gw dipanggil tapi masi antre lagi di dalam. Jam 8.55 gw dipanggil buat foto dan scan sidik jari. Ga pake interview, nampaknya karena statusnya adalah perpanjangan paspor bukan pembuatan paspor baru. Dikasih info kalo paspor bisa diambil lagi 3 hari kerja berikutnya, yaitu hari Jumat. Jam 9 tepat gw udah otw pulang deeeh... Sejam sajoooo! 

Hari Jumat siang jam 2, gw datang lagi dong, mo ambil paspor. Gw dateng siang karena untuk ambil paspor, kita ga harus ambil nomor antrean. Cukup taruh aja bukti pembayarannya, lalu petugas akan cari paspornya, lalu kita dipanggil deh. Setelah dapet paspornya, tanda tangan di map berkasnya, gw minta paspor lama gw. Lalu paspor barunya difotocopy bagian depannya, di koperasi lantai 2 juga. Serahkan fotokopiannya ke petugas di tempat pengambilan paspor, dan taraaaaa.... Paspor baru sudah di tangan dan siap digunakan. It's easy, cheap and fast. Two thumbs up for Immigration Office! :))


Saturday, December 4, 2010

birokrasi kita

kayanya udah jadi hal yang umum diketahui kalo birokrasi di negeri kita tercinta ini cukup ribet.
belum lagi oknumnya yang suka ambil kesempatan dalam kesempitan.
dan kalau kita jadi korban, kita ga tau mo ngadu ama siapa.
kalaupun ada tempat mengadu, belum tentu juga bakal ditindaklanjuti.
pokoknya suka bikin bete and makan hati.
jadi males kalo harus ngurus surat ini itu, ijin ini itu, dll

gw pernah punya pengalaman buruk mo bikin KTP di tempat kost gw dulu di jakarta.
gw ama teh nila bermaksud bikin KTP jakarta, 
ga usah jauh2 laaah, ngurus di kelurahan tempat kost kita berada aja,
trus kita bilang dong ama pak RTnya, nanya syaratnya apa aja, biaya berapa
si bapak RT dengan baik hati minta foto dan data kita,
biayanya cuma "Rp 400.000" per orang
dan dia bilang, ntar dia urusin sampai jadi

ternyataaaaaaa,,,,,, tukang tepu dieeeeee,,,,, damn!
duit ilang, KTP kaga jadi, dianya ngilang, aduuuuuuuuh,,,,,, sebeeeeeel abiiiiiiis
sampai akhirnya kami berdua sudah pindah dari sana

trus tukang ojek yang nongkrong deket kost tau cerita itu dan bersimpati pada kami
pada suatu hari dia nanya,
TO (tukang ojek) : emang dia tuh ga bener mba, banyak yang ketipu
gw                       : iya ya pak? aduuuuh abis saya ga tau sih. iiiih nyebelin banget
TO  : coba mba nitip ama saya, pasti beres mba, seminggu juga kelar
gw  : wah bisa ya? berapa biayanya pak?
TO  : cuma 800.000 aja kok mba per KTP
gw  : -.-"  *plaaakk, pengen ngegampar tuh tukang ojek!*
see? itu baru tingkat bawah bow,,,, kebayang ga yang tingkat atas pegimane ceritanya?
sejak saat itu, gw selalu skeptis dan suudzon tiap akan berurusan ama birokrasi
yang ada di pikiran gw, "coba kita liat, mo minta duit brapa dia?"

tapiiiiiiiiiii,,, ternyata ga semua birokrasi dan birokrat seperti itu loh
sudah 3 kali gw ngurus2 dan lancar sesuai prosedur
bayarnya juga sesuai aturan ajah,,,
daaaan inilah 3 instansi yang birokrasinya ga ribet dan yang bikin gw terpesona,,,, :

1. Ditjen Pajak : Ngurus NPWP di mobil pajak
Tahun 2008, gw masih ngantor di Jakarta. Ditjen Pajak lagi menggalakkan NPWP. Setiap wajib pajak harus punya NPWP. Udah mules bin males aja gw mikirin ngurusnya, antrinya, dll. Belum lagi karena KTP gw KTP Jember, masa gw harus pulang dulu cuma buat ngurus NPWP? Eh ternyata  ada mobil pajak yang nongkrong di beberapa tempat di Jakarta dan KTP mana aja bisa dipake buat bikin NPWP. Kebetulan waktu itu mobil pajaknya ada di JHCC. 
Beneran loooh, gw cuma kasih KTP gw, nunggu bentar (sekitar 10 menitan) trus jadi deeeeeh,,,, Gw kasih 4 jempol buat inisiatif Ditjen Pajak yang jemput bola dan ga ribet bin rese buat bikin NPWP. Yaaaa,,,, walo sekarang gw empet ama mereka karena semua2 dipajekin (yang lagi ngehits: oleh2 dari luar negeri dan warteg), belum lagi soal pekerjanya yang korup kaya si Gayus Tambunan dkk. Yaolooooooh kalo ketemu die, bisa gw cekik tuh orang,,, But that's another story,,,hehehe

2. Kantor Imigrasi Jakarta Selatan : Ngurus Paspor
Tahun 2009 gw mo umrah sekeluarga, tapi paspor gw udah abis masa berlakunya, jadi harus diperpanjang. Karena paspor lama gw bikin di kantor imigrasi jember, prosesnya jadi kaya mo bikin paspor baru. Sebelumnya gw udah nanya-nanya ama temennya sodaranya temen gw (nah lo!) yang kerja di imigrasi. Dokumen apa aja yang harus disiapin dan berapa lama prosesnya. Yang gw agak heran nih ye, buat bikin paspor ini, walopun untuk urusan pribadi, tapi kalo kita kerja, tetap harus ada surat keterangan kerja dari kantor. Hanya Tuhan dan Imigrasi yang tahu kenapa,,, :p Lama proses bikin paspor ini 7 hari kerja dengan catatan dokumen lengkap yaa,,, 
Hari ke-1 gw dateng jam 7 pagi ke Kantor Imigrasi, membawa semua berkas dokumen gw, baik asli maupun fotocopy. Mo liat situasi dulu, makanya berangkat pagi. Ternyata harus isi formulir dulu. Formulirnya sih gratis, tapi nyerahin formulir  berkasnya harus pake map khusus, dan map ini statusnya BELI. Ga mahal benernya, cuma menurut gw ya udah bilang aja formulirnya tuh harus beli. Setelah isi formulir, ambil no antrian, saat dipanggil serahkan dokumen. Dokumen udah dicek, lengkap, gw dikasih tanda terima dan diminta datang 2 hari kemudian untuk foto dan wawancara. Oh ya, gw didekatin ama calo, ditawarin "bantuan bikin paspor" 2 hari jadi dengan biaya Rp 900 ribu. Calo-calo ini bukan petugas imigrasinya sih, tapi orang jualan majalah, orang jualan teh botol, dan entah siapa lagi. 
Hari ke-3, gw dateng lagi, pagi-pagi lagi. Gw agak lupa urutannya, pokoknya hari itu gw bayar biaya bikin paspor, sekitar Rp 270 ribu (tarif resmi), foto bimetric dan ambil sidik jari, wawancara Trus diminta datang 4 hari kemudian buat ambil paspor yang udah jadi. Yang gw sebelin disini adalah antrian gw suka disela ama pasiennya calo2 itu. 
Hari ke-7 gw dateng buat ambil paspor, pagi-pagi juga. Kali ini gw bertekat gw ga mau disela ama calo-calo itu. Kuitansi pembayaran gw taruh di meja pengambilan paspor, trus gw pelototin. Ada bapak-bapak yang nampaknya calo, mau naruh kuitansi kliennya juga. kalo langsung naruh di atas sih gapapa, karena yang dipanggil duluan yang kuitansinya ada paling bawah. Ini pake liat-liat kuitansi yang udah ada di bawah. Gw udah suudzon aja dia mo nyelipin punya kliennya. gw samperin aja, trus gw bilangin dengan tampang jutek "Pak, antriannya ga usah diubah-ubah ya. Taruh aja di paling atas." Eh dia ngeles " Ngga kok mba, saya cuma liat-liat aja." Then I gave him the look "I am watching you from here". Hehehehe,,,,, Hari itu paspor gw jadi. Walo harus dateng berulang kali, tapi gw urus sendiri dengn harga normal. Well, untuk yang ini gw kasih 2 jempol ajah,,, Menurut gw sistemnya udah oke, SLA nya jalan tapi masih ada celahnya, ya buat calo-calo itu.

3. Pemda Kabupaten Blora : Ngurus Ijin Survey Lingkungan
Kalo yang ini ngurus buat kerjaan sih. Sebelum survey ke lapangan, kami diminta ngurus ijin ke Badan Kesbangpolinmas (errr,,,, kalo ga salah yah). Ada yang tau ga kepanjangannya apa? Hehehe,,,, Seperti biasa gw udah suudzon aja, minta berapa duit nih? Petugasnya sih ramah. Ngasih tau dokumen apa aja yang harus dilengkapi dan berjanji tidak akan mempersulit, karena sama-sama demi kepentingan negara dan bangsa. Cieeeeeh,,,,
Ternyata Kesbangpolinmas ini cuma kasih rekomendasi ke Bapeda. yang akan ngeluarin ijin Bapeda. Sampai rekomendasi keluar, ga ada biaya yang harus dibayarkan. Lalu lanjut ke Bapeda, masih dengan pikiran suudzon yang sama, hihihihi,,,, Sebenarnya, ijin itu sehari aja juga jadi, tapi bosnya lagi dinas luar kota, jadi kami harus datang kembali hari berikutnya. Petugas Bapedanya kooperatif, "besok kalau sudah jadi saya sms ya mba, daripada sudah jauh-jauh ke sini ternyata belum jadi". Bener juga, besoknya dia sms, "Mba, ijinnya udah jadi". Waktu ambil ijin pun, kami tidak dikenakan biaya apapun. Aduuuuuh,,,, hebaaat beneeeer deh Pemda Kabupaten Blora ini. Kalo gw punya jempol 6, udah gw kasih 6 jempol deeeeeh,,,, :D

But hey gw ga munaa,, gw juga ga slalu ngikutin aturan dan pernah pake calo juga, misalnya pas ngurus SIM. Tapi sekali lagi itu juga karena kepaksa, bikin SIM harus di Jember karena KTP gw Jember, dan gw ga bisa cuti lama-lama. Kalo KTP Jember gw bisa dipake buat urus SIM di Cepu sih, gw milih urus sesuai prosedur. 

Yah,,, sekian ocehan gw siang ini tentang birokrasi kita yang menurut gw, overall, masih ribeting people ,,,