Ahaaayyy.... here we go again! The lazy blogger is back!
Keknya udah lama banget ya kaga nyampah di blog ini. Ehehehe...mahapkeun... Lagi sibuk jadi orang kota sih... *kemudian dilempar sendal* Eniwei by the way busway, kali ini gw mo share sesuatu yang berguna, bukan sekedar nyampah. Gw mo share soal Perpanjangan Paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Jeng jeeeeeng.....
Jadi semuanya berawal dari genk kere-tapi-sombong. Beranggotakan wanita-wanita yang ngakunya kere karena selalu banyak cicilan yang harus dibayar (apartemen, kartu kredit, panci, etc. etc. etc.), tetapi sombong bener sok mau jalan-jalan ke sincapow. To make the long story short, we finally bought tickets to sincapow, a weekend getaway, for the last weekend on September 2013. Tuh kan, sombong bener kan, weekend-an aja kudu di sincapow, wkwkwkwk... Beli tiketnya udah dari bulan Agustus 2013, dan kami bagi tugas. Gw kebagian cari tiket, cari yang semurah-murahnya, yang sesuai ama jadwal kami. Abisnya beli ticket, baru nyadar kalo paspor gw abis masa berlakunya bulan Februari 2014, so it means, masa berlakunya engga sampai 6 bulan pas kami pergi ke sincapow. Sementara waktu gw cek di website imigrasi sincapow, persyaratan masuk sincapow adalah masa berlaku paspor minimal 6 bulan. Daripada gw ketahan di airport, jadilah gw urus juga perpanjangan paspornya.
Seperti biasa, gw mengawali proyek pengurusan perpanjangan paspor ini dengaaaannn.... nanya mbah Google! Baca berita sana-sini, liat blog orang kanan-kiri, akhirnya gw menyimpulkan kalo gw harus urus secara online. Karena kalo urus online, gw cuma perlu 2 kali datang, sekali buat verifikasi dokumen asli, bayar, foto dan finger scan, dan sekali lagi buat ambil paspornya. Kalo urus manual, datengnya jadi 3 kali deh, dateng pertama buat submit formulir dan verifikasi data, dateng kedua buat bayar, foto dan finger scan, terakhir buat ambil paspornya. Dengan pertimbangan gw ga mungkin bolak balik ijin atau cuti buat ngurus paspor, jadi gw putusinbuat urus secara online. Let's start this project! *gosok-gosok telapak tangan*
Pertama, harus siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Siapkan semua dokumen dalam bentuk dokumen aslinya dan 2 copy ukuran A4. Yep, pastikan semua copy dokumen dalam ukuran A4, termasuk KTP, jangan dipotong, tetap aja dalam ukuran kertas A4. Sebenarnya copy yang diambil petugasnya cuma 1 sih, tapi buat jaga-jaga kemarin gw siapin 2 copy untuk setiap dokumen. Dokumen-dokumen yang diperlukan :
- KTP
- Kartu Keluarga
- Akte Kelahiran
- Ijazah Terakhir
- Surat Keterangan Bekerja (untuk karyawan)
- Paspor lama (karena gw kan perpanjangan paspor)
Lalu karena mo daftar online, scan semua dokumen asli dan simpan dalam bentuk jpg., warna hitam putih dan besar file antara 100 KB - 1.8 MB. Setelah semua siap, masuk ke website ini :
http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp
Pilih Pra Permohonan Personal, isi data-data dan upload scan-an dokumen-dokumen di atas. Di bagian akhir, kita diminta pilih tanggal kedatangan ke kantor imigrasi, dan gw pilih tanggal 3 September 2013. Bukan karena itu tanggal yang direkomen ama mbah dukun ya, tapi karena tanggal segitu bapak ibu lagi datang ke Jakarta dan gw emang mo ambil cuti nemenin beliau-beliau seharian. Jadi sambil menyelam minum tequilla deh... #eh. Trus terakhir sendiri, kita dapat surat konfirmasi buat kedatangan ke Kantor Imigrasi. Jangan lupa diprint dan dibawa ke Kantor Imigrasi, karena surat itu harus ditunjukin saat kita datang.
And here comes the day! Hari Selasa 3 September 2013 yang keramat ituuh... Nah hasil survey di blog orang-orang, mereka menyarankan datang sepagi mungkin ke kantor imigrasi karena buat ambil nomor antrian aja kita harus ngantri nguler. Apalagi helloooow...ini Kantor Imigrasi (Kanim) Jakarta Selatan (Jaksel) yaaa... kantor imigrasi tersibuk di Indonesia Raya. Jam 6.15 pagi gw udah sampai aja di sana, naik me lantai 2, dan melangkah dengan langkah dan tampang pede bakal dapet antrean paling depan. Ternyata oh ternyataaaaa... antrean berkas udah nguler sodara-sodara. Yang dimaksud antrean berkas adalah ya memang cuma berkas aja yang ditaroh depan mesin tempat ambil nomor antrean. Orangnya entah kemana, ada yang duduk di kursi, ada yang ke toilet (gw), dan ada juga yang beli bubur di bawah. Mesin tempat ambil nomor antrean masi mati, bahkan sekuriti pun belum keliatan.
|
And this is how to queue here.... #okesip |
Jam 7 tet, sekuriti udah datang dan mulai memanggil para pengantri untuk ambil posisi di antrean, bukan cuma berkasnya aja. Terus mendadak ada suara bapak-bapak di pengeras suara, kasi semacam kata sambutan. Beliau ucapkan selamat datang dan memberi informasi proses pengurusan paspor di Kanim Jaksel. Beliau umumkan juga aturan-aturannya, seperti : tidak boleh ambil foto tanpa ijin, yang mau pipis silahkan pipis dulu, harus memakai baju rapi, berkerah dan memakai sepatu. Antrean dibagi menjadi 2 baris, dan saat ambil nomor antrean ada petugas yang mengecek kelengkapan dokumen. Kita akan ditanya apakah mengurus paspor secara manual atau online, karena nomor antrean dibedakan, dan untuk online harus menunjukkan surat konfirmasi yang kita peroleh saat isi data di website. Lalu paspor yang akan diurus untuk siapa, apabila untuk kita akan dicek dokumen-dokumen aslinya, apabila untuk orang lain, orang tersebut harus sudah ada di situ juga. Ada kejadian ibu-ibu mengurus untuk orang lain tetapi orang tresebut infonya masih dalam perjalanan. Petugasnya engga mau bener kasih nomor antrean. Kalo orang itu sudah datang, baru deh boleh antre lagi. Oh ya, pengambilan nomor antrean dibuka sampai jam 11 siang ya, berapapun yang ambil nomor hingga jam 11 siang akan dilayani, walau sampai malam. Jadi sudah ga ada batasan atau kuota lagi.
Jam 7.20 gw udah dapet nomor antrean A005 (kode A untuk pengurusan online, B untuk manual), terus gw disuruh antre di baris lain lagi. Tak lama kami sudah diberi nomor antrean lagi untuk pembayaran dan pengambilan foto (nomornya sama), gw dapet nomor C029.
|
Nomor Antrean, dapet sekaligus di awal kalo daftar online |
Kalo udah dapet nomor antrean, segera menuju ke loket yang sudah ditentukan. Loket no 2 - 4 untuk pengurusan paspor online, 5 - 8 untuk pengurusan paspor manual dan loket 9 untuk para lansia dan disabled person. Nah ini gw lupa nanya dan lupa nyatat... loket no 1 dimana yak? Apa tempat ambil nomor antrean itu? Entahlaaaah.... Tapi intinya gw antre di depan loket no 2 - 4, untuk yang pendaftaran online, nunggu aja giliran dengan duduk manis maen henpon.
Eh ternyata oh ternyata, kaga langsung dimulai pemanggilan nomor antreannya...Jam 8 pas, ada lagi sambutan, masih dari bapak-bapak petugas yang jam 7 tadi kasi sambutan. Intinya beliau menjelaskan bahwa mereka akan melayani pembuatan paspor walau sampai malam sekalipun, meyakinkan bahwa sudah tidak ada praktek per-calo-an di Kanim Jaksel karena semua nomor antrean dipanggil by system, dan menginformasikan batas waktu pengambilan paspor adalah 1 bulan. Lewat dari 1 bulan sejak paspor jadi tidak kunjung diambil, maka paspor tersebut akan dibatalkan.
Jam 8.06 mulai dipanggil dari nomor 001, baik kode A, B dan C. Jam 08.13 nomor antrean gw udah dipanggil, itu berarti rata-rata waktu yang diperlukan untuk setiap nomor antrean adalah 1.75 menit. Nah kalo gw baru selesai jam 8.16, atau butuh waktu 3 menit. Kenapa? Tentu saja karena gwnya bawel nanya-nanya, wkwkwkwk.... Iyaaaa... gw menanyakan dan memastikan bahwa paspor lama gw boleh gw simpan. Petugasnya bilang, bisa saja disimpan, tapi nanti diambil bersamaan saat gw ambil paspor yang baru. Yang gw amati, proses pemanggilan online dan manual hampir sama cepatnya, dimana ada 2 loket yang buka untuk pengurusan online dan ada 3 loket yang buka untuk pengurusan manual.
Berikutnya mulai ngantri lagi di loket pembayaran, nunggu dipanggil nomor C029. Ada 2 loket yang buka. Jam 8.30 dipanggil dan langsung bayar, siapin uang pas biar cepet, biayanya Rp 255.000,- untuk paspor biasa 48 halaman. Kalau mau e-passport yang pakai chip itu, lebih mahal, kalau ga salah Rp 500.000,-. Oh ya, ga perlu materai juga tuh, jad ga usah siapin materai atau biaya materai. Bukti pembayarannya jangan lupa diambil dan disimpan buat pengambilan paspor nanti.
Jam 8.31 udah kelar urusan bayar-bayaran, pindah lagi ke loket antrean foto. Di sana juga nunggu aja nomor antrean dipanggil. Ada layar tipi gede gitu yang menunjukkan nomor-nomor antrean yang sedang dilayani dan akan dipanggil. Ada 10 loket yang buka. Jam 8.34 pas gw dateng buat antre foto, masi nomor C015 di dalam. Ohya, buat foto paspor pun ada syaratnya nih :
- Tidak boleh pakai contact lens
- Tidak memakai kaos
- Tidak memakai baju atau jilbab warna putih
- Tidak memakai anting-anting (bagi pria)
Jam 8.45 gw dipanggil tapi masi antre lagi di dalam. Jam 8.55 gw dipanggil buat foto dan scan sidik jari. Ga pake interview, nampaknya karena statusnya adalah perpanjangan paspor bukan pembuatan paspor baru. Dikasih info kalo paspor bisa diambil lagi 3 hari kerja berikutnya, yaitu hari Jumat. Jam 9 tepat gw udah otw pulang deeeh... Sejam sajoooo!
Hari Jumat siang jam 2, gw datang lagi dong, mo ambil paspor. Gw dateng siang karena untuk ambil paspor, kita ga harus ambil nomor antrean. Cukup taruh aja bukti pembayarannya, lalu petugas akan cari paspornya, lalu kita dipanggil deh. Setelah dapet paspornya, tanda tangan di map berkasnya, gw minta paspor lama gw. Lalu paspor barunya difotocopy bagian depannya, di koperasi lantai 2 juga. Serahkan fotokopiannya ke petugas di tempat pengambilan paspor, dan taraaaaa.... Paspor baru sudah di tangan dan siap digunakan. It's easy, cheap and fast. Two thumbs up for Immigration Office! :))