Sunday, July 29, 2012

Moving to New House!


Perkenalkan, ki-ka : Riana, si cantik, Dita :D #dirajammassa


We're officially moving into new house!


Kontrak kerja dengan klausul "bersedia ditempatkan di mana saja" juga menjanjikan bahwa perusahaan akan menyediakan fasilitas perumahan untuk pekerjanya. Kecuali pekerja di Jakarta karena Jakarta dianggap sebagai "base" pekerja. Biasanya fasilitas perumahan ini maksudnya rumah dinas. 

Di field-field lain semua pekerja pasti masuk rumah dinas, tapi di Cepu rumah dinasnya terbatas, itupun beberapa sudah lapuk dan perlu renovasi. Jadi waktu gw pertama kali datang ke Cepu, SDM sudah bilang kalau gw ga akan dapat rumah dinas. Boleh ngekost atau ngontrak, perusahaan akan bantu dengan tunjangan rumah. Waktu itu gw sebel banget. Bukannya gw pengen banget tinggal di rumah dinas ya, tapi karena susaaaaah dapet kost atau rumah kontrak yang enak, nyaman, airnya lancar. I was lucky coz I found a comfy house. 

Setelah 2.5 tahun di rumah kontrakan, SDM menginfokan bahwa dalam rangka penghematan perusahaan, tunjangan rumah akan dicabut dan gw diminta masuk rumah dinas, yang sudah selesai direnovasi. Yaaaay,,, I was sooo excited. Ada sih temen-temen yang ga bersedia masuk rumah dinas, dengan alasan masing-masing. I respect that. Pastinya gw bersedia ajaaa,,,

Kenapa gw mau masuk ke rumah dinas? Ya kenapa engga siiih? Gw udah biasa tinggal di rumah dinas dari kecil, secara bapak dulu juga pindah-pindah kebun. Sama aja kaya rumah biasa. Trus, terbebas dari kerempongan bayar-bayar tagihan bulanan kaya listrik dan air. TV kabel juga sih, tapi karena gw langganan sendiri ya tetep bayar. Yang free dari kantor buat TV di ruang tengah. Bosen ga ketemunya orang-orang itu aja, di kantor dan di perumahan? Biasa aja ah. Di Cepu gw emang ga gaul ama yang laen-laen. Temen maen gw ya temen kantor juga. Jadi ya samaan aja lah kaya di rumah kontrakan. Alhamdulillah juga, kontrakan abis di akhir bulan ini jadi timingnya pas banget. Soal tunjangan rumah yang dicabut, ga sayang? Well, Insya Allah tanpa tunjangan itu juga masih cukup kok, jadi ga terlalu berpengaruh. 

Anyhow, I love the house! Ditinggali bertiga dengan Riana dan Dita, sesuai jumlah kamarnya. Gw dapet kamar utama yang gede banget lengkap ama kamar mandi dalam, karena kata Riana gw yang paling senior. Tapi 2 kamar lainnya juga gede-gede. Perabotnya seadanya, yang penting ajah, kaya tempat tidur, lemari baju, 1 set meja dan kursi makan, 1 set meja dan kursi tamu, kompor gas dan tabungnya, juga kulkas. Yang laennya diisi sendiri yaaaa,,

Lalu dimulailah semua kerempongannya. Packing-unpacking entah versi berapa lagi. I lost count. Dengan asumsi barangnya udah banyak, gw beli 15 pcs kardus ukuran besar! Ternyata kepakenya cuma 6 kardus, ahahaha,,,, Packingnya dicicil dikit2, dibantu ama mba Har, asisten rumah tangga. Tapi yang terakhir gw packing sendiri, on last minutes. 

Setelah semua keangkut ke rumah baru, perjuangannya blom berakhir sodara-sodaraaaa,,, Bersihin rumahnya dulu, dibantu ama temen-temen cleaning service dari kantor. Nah bersihin rumah ini berasa a never ending story. Baru disapu dan dipel, eh pasang AC, dinding dijebol dikit, kotor lagi. Udah disapu dan dipel lagi, eh lemari baru dateng, yang lama dibongkar, kotor lagi. Lantainya berasa ga enak diinjak, kotor melulu, jadi pakai sandal melulu. Nah hari ini tadi kami bersihin lagi, kali ini nyapu dan ngepel sendiri. Sambil unpacking juga, bongkar kardus-kardus. Semua barang udah keluar kardus walau masi berserakan di mana-mana. Lantai kamar udah dipel (lagi!). Sudah dapat dipastikan lah ya barangnya siapa yang paling banyak. On my defense, gw kan udah hampir 3 tahun di Cepuuuu, sedangkan Riana baru setahunan dan Dita seminggu. 

About my new housemates, entah kenapa ya semua orang berpesan "ade-adenya jangan diajarin yang engga-engga yaaaa." Eaaaa,,, emang tampang gw mencurigakan yak? --.--" Gw kan kakak yang baek hati dan tidak somboooong,,, Yaaa semoga akur aja lah ya, jadi sodara, since I don't have any sister. Dan semoga rumah baru ini membawa barokah bagi kami bertiga. Amiiin,,,

Ohyaaa,,, setelah semua kerempongan packing unpacking ini, gw jd nyadar, barang gw banyak bangeeeetttt!! Gw ga kebayang kalo harus pindah lagi. Bikin garage sale kali yee... Atau pindahan pake trailler? Hehehe,,, But that's another story, dipikir ntar ajah kalo kejadian bener. Sekarang istirahat dulu lah yaaa, cape boooo,,,

Sent from my iPhone

Tuesday, July 24, 2012

Sejuta Syukur

Bulan Ramadhan selalu memberikan perasaan yang berbeda. Yang pasti, jadi lebih banyak berkontemplasi, mengingat Yang Maha Besar, segala kemurahan-Nya dan kebaikan-Nya. Betapa kecilnya kita, tidak ada artinya dibandingkan kebesaran-Nya.
Memang ya, dasar manusia. Sadar banget kalo yang namanya ibadah itu ga cuma di bulan Ramadhan. Tapi memang biasanya lebih intensif di bulan Ramadhan ini. Entah karena suasananya yang mendukung untuk beribadah, entah karena "pamrih" pahala di bulan suci ini.
Ramadhan kali ini yang ada di benak gw cuma satu, sejuta syukur. Setahun sejak Ramadhan terakhir, rasanya lebih banyak yang patut disyukuri daripada disesali. Syukur terbesar tentu saja karena bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadhan kembali. Mungkin masih banyak dosa gw, sehingga Allah SWT memberi gw kesempatan untuk memperbaiki diri. Syukur berikutnya adalah kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, Bapak, Ibu dan si ndut Rhino tersayang. Alhamdulillah Ramadhan tahun ini masih kami jalani berempat, walau berbeda lokasi, Jember, Cepu, Jakarta. Ibu memiliki peran terbesar sebagai perekat kami semua. Bbm rutin tiap sahur dan buka puasa. Ga pernah telat telepon gw jam 3 pagi, memastikan gw ga ketiduran. Dan nyuruh gw telepon Rhino, memastikan si ndut itu ga ketiduran juga. Syukur selanjutnya bervariasi, soal kerjaan, sahabat, rejeki, dsb.
Gw masih di Cepu sih yaaa,,, tapi banyak teman dan sahabat. Mulai merasa nyaman disini, yang berarti harus siap-siap pindah, hahaha,,,, Begitulah perusahaan ini, once you thought you've settled down, they moved you to another place,,, -.-" Ohyaaaa,,, eventually gw mo pindah sih, pindah rumaaaaah,,, hehehe,,, Dalam rangka penghematan perusahaan, akhirnya gw disuruh masuk rumah dinas dan tunjangan rumah dicabut. It's OK. Kinda excited, karena setelah 4.5 tahun kerja, baru kali ini gw bakal ngerasain masuk rumah dinas. I'll share about the new house later on yaaaa,,,
Soal kerjaan, tantangan datang silih berganti. Gw merasa udah lebih santai dari tahun-tahun sebelumnya. Entah karena udah jenuh, entah karena makin jago ngeles, huahahaha,,, Tapi segitunya gw ngerasa santai ya, orang-orang masih menilai gw terlalu serius dan "uptight". Hadeuuuu,,, gw cengkri-cengkri aja kali yeee biar lebih nyantai kaya di pantai. Yang pasti gw sedang belajar untuk tidak overthinking about all things. Ibu kemarin bilang kalo sekarang dahi gw berkerut-kerut, tidak baek untuk kecantikan jangka panjang,,, :D So I need to slowing down and not rushing on things, and not overthinking. Maybe smiling a little bit more,,, :))
Ohya, satu lagi rasa syukur gw, bahwa sahabat gw @sarisyarif sudah menikah dan ini Ramadhan pertamanya dengan suami. Ramadhan selalu identik dengan Sari karena dulu kami sahur dan buka bareng di Wisma Anggrek, Jakarta. Jadi suka nonton Para Pencari Tuhan juga karena sahur bareng Sari. So happy for you, Sariiii,,, :')) Semoga Ramadhan kali ini barokah untuk Sari dan Aul, Amiin ya Robbal Alamin.
Owkaaaay, sudah jam 5 lewat, saatnya gw mandi dan menyelesaikan tantangan hari ini. Happy fasting, you all,,,




Friday, July 20, 2012

Marhaban Ya Ramadhan

Selamat datang bulan suci Ramadhan,
Syukur Alhamdulillah masih diberi kesempatan berjumpa kembali di Ramadhan tahun ini.

Selamat datang bulan suci Ramadhan,
Bulan yang selalu kami rindukan,
Semoga tidak kami sia-siakan.

Selamat menunaikan ibadah di bulan suci Ramadhan,
Mohon maaf lahir batin atas semua kesalahan,
Baik yang disengaja ataupun tidak.
Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT, diampuni semua dosa kita,
Dan semoga kita dapat menjadi muslimin dan muslimah yang lebih baik,
Amin ya robbal alamin

Sent from my iPhone

Sunday, July 15, 2012

A Getaway Ticket

As much as I started to love being here in Cepu (yeah, after almost 3 years), it didn't stop me from trying to get away from here. Permanently. I'll take any chances that's possible.

Then one day, the gate to my exit road was finally opened.

It was a broadcast email from the company HQ, about scholarship offering to its employees. Of course we had to pass some selection tests. I didn't think twice, I submitted the application email and annoyed my colleague on HR Dept. to include my name on their internal memo. And the trial was begun.

I got called for the first test, psycho-test, Test Potensi Akademik (TPA) and focus discussion group. Interview with a psychologist was also included. It was the happiest time, cause I could meet old friends from all over company's business units. We studied together, a little bit, and hang out together, a lot of that, hahaha,,,, And I passed the test. Surprisingly.

There came the next test, which were GRE Test and TOEFL Test that using the Internet Based Test, online. These test is the creepiest of all. I've never done the GRE Test before. Some of my friends said, it was similar to TPA, but in English. Kwaaaang,,,, kwaaaangg,,, I should study, no mater what. @rhinotherhino bought me the practice book and @kusitarini sent the soft copy of her practice books. But it wasn't easy to find time to study and I finally started to study a week before the test date and intensively only 3 days before the test date. GRE Test has 3 parts, Quantitative Test (basic Math), Verbal (reading, vocabulary) and Analytical Writing.

I studied the tips of Analytical Writing, the structure of paragraph, and the vocabulary that can be used. The range of writing's score is 1-6. My goal was score 3-4. Yeah, based on my previous TOEFL Test, I know I'm not that good in writing. 3 to 4 is  good enough. For the Verbal part, there were soooo many words that I had to memorize and also their meaning. The practice book and Sita adviced me to make flash cards. But I didn't have the tiiiimmmeee! So I just tried my best to remember all of them. The last one, the Quantitative Math, my favourite. I knew it was basic math, but the last time I take Math test, it was a loooong time ago. And it's in English ya, by the way. So I decided to study the terms first and then practiced. You know what they said, practice makes perfect.

On the test day, I was so nervous. I felt that I was doing pretty good in writing, but I was frozen for some minutes in Quantitative Test. I forgot the entire Math terms that I had studied! After taking a couple of deep breath, I could go on. The Verbal Test was not that good, but I've predicted that before. We knew the test result (Quantitative and Verbal) right after we've finished the test, but we needed to wait for  the Analytical Writing score. So my Quantitative score is average (152 or 660), my Verbal score is below average (42 or 340) and my Analytical Writing is average (3). Basically, not that good.

For TOEFL Test, at first they said that I could use my previous test result that was taken on February 2012. But in the end they asked me to take the test too. So I had to study again, still using the Kaplan books and CDs from Mba Izah. It helped me to get used to the TOEFL materials. And of course, practice practice practice. I saved the CD's content in my iPod so I could studied everywhere, I didn't have to bring my laptop to play the CDs. On the test day, I felt more nervous than the last time I took TOEFL Test, because I felt that the pressure was so high and intense. This is my getaway ticket, for God's sake! I didn't want to blew it. Alhamdulillah the result was better than the previous test. My score is 100 or equals to 600 for Paper Based Test. From 4 parts of the test, my score was increasing for Reading, Listening and Writing parts, but decreasing for Speaking. The Writing score was the one that increased significantly. I guess, studied the Analytical Writing for GRE Test was helping.

So all the test participants had took the test, and we're waiting again for the next memo. We didn't know the selection's criteria, we didn't know what's going to happen next. The thing about the test committee is they're not giving us the complete information. About the test, the selection criteria, the scholarship program, the purpose, etc, etc. They kept us wondering and guessing, waiting for their emails or memos. And somehow, I passed this second test. I had nooooo idea why, but thankful.

Then came another memo for the third test, interview with user and psychologist. I don't think I nailed it either. I felt like I didn't give them smart answers. And here comes another waiting moment. I'm getting tired with all the tests and waiting and hoping. So I only pray, if it's meant to be, it will come to me eventually. I've done my best, hope for the best and let God do the rest, like always.

For what it's worth, at least I've tried to win a getaway ticket,, ;)

Saturday, July 14, 2012

The Lake House


Disclaimer : 
Review ini banyak spoilernya. Please stop reading if you don't want to know the spoiler

Ini pilem lamanya abang Keanu Reeves,,, tsaaah abaaaang,,, wkwkwk,,,, 
Dulu nonton di 21 saat masi di Jakarta, keluar bioskop dengan perasaan mengharu biru. Eh di malam Sabtu yang sepi nan galau kemarin, pilem ini diputer di Warner TV. Nonton lagi, dan mengharu biru lagi.

Bukan semata-mata karena ada Keanu Reeves, tapi juga ceritanya, walau agak gak masuk akal juga. But hey, I believe that miracle does exist,, :)) So I choose to ignore all the impossibilities and coincidences, just enjoy the movie. Dan wajah ganteng Keanu Reeves tentunyaaaa,,,, :D

Ceritanya tentang Kate, dokter wanita di Chicago yang menyaksikan kecelakaan lalu lintas di depan matanya, tepat di hari Valentine, 14 Februari 2006. Seorang lelaki tertabrak bus dan meninggal di pangkuan Kate. Untuk menenangkan diri, Kate mengunjungi rumah sewaannya di pinggir danau, The Lake House. Saat pindah ke apartemennya di Chicago, Kate meninggalkan surat di kotak pos depan Lake House untuk penghuni berikutnya, meminta untuk mengirimkan surat atau paket ke alamat barunya. Menginformasikan juga bahwa bekas jejak kaki di jalan masuk dan kotak di loteng sudah ada sejak dulu. Surat Kate dibaca oleh Alex Wyler, kontraktor ganteng (yaeyalaaah, mas Keanuuuuu) yang baru pindah ke Lake House. Alex agak bingung baca surat Kate, karena dia tidak menemukan jejak kaki dan kotak yang diinfokan. Mulailah mereka saling menulis surat, melalui kotak surat di depan Lake House. Sampai Kate menemukan kejanggalan. Alex mencantumkan tahun 2004 di setiap suratnya, sedangkan saat itu tahun 2006.

Singkat cerita, mereka mengetahui bahwa mereka hidup dalam masa yang berbeda, terpisah 2 tahun. Walau menyadari keanehan ini, tapi mereka tetap meneruskan korespondensi. Alex mengajak Kate jalan-jalan keliling Chicago bersama-sama. This is my favourite part of the movie. Alex meletakkan peta yang sudah ditandai dengan rute dan tempat-tempat yang dikunjungi di kotak pos, lalu Alex dan Kate berjalan sesuai urutan rute dan petunjuk dalam peta tersebut. Bersama-sama, hanya dalam waktu yang berbeda, terpaut 2 tahun. 

"Don't worry Kate, we'll be together someday. I'll find a way to get close to you, take care of you."  Alex Wyler

They're getting closer. Sampai suatu hari Kate minta tolong pada Alex untuk mengambil dan menyimpan novel miliknya yang tertinggal di stasiun kereta api. And they met. Well, actually Alex saw the-2004-Kate and fell for her. Mereka sempat berdansa di acara ultah Kate, and Alex kissed her! Tentu saja the-2004-Kate tetep clueless dan berpikir kalo Alex was just another guy. Alex akhirnya mengajak the-2006-Kate untuk bertemu keesokan harinya (di tahun 2006), walau itu berarti Alex harus menunggu 2 tahun. Janjiannya di restoran Il Mare, yang nampaknya eksklusif banget, kalo ga reservasi jauh-jauh hari, ga bakal dapet tempat deh. Tenaaang, mereka dapat tempat kok, secara Alex pesan tempat dari tahun 2004. 

Di tahun 2006, Kate datang ke Il Mare dengan penuh harap, cantik, tersipu-sipu. Tapi Alex ga datang. Dan dimulailah sedih-sedihnya. Kate memilih kembali ke realita dan melarang Alex mengirimkan surat lagi. "Please let me let you go," kata Kate. Sedih deh lihat Alex-nya. Dia patah hati, memilih pindah dari Lake House dan meninggalkan surat-surat Kate di loteng (Yep, ternyata kotak di loteng itu punya Alex). Waktu tahun baru 2006, di tengah hiruk pikuk perayaan tahun baru, dia bengong ajah. You can read his mind "Well Kate, I'm finally here, in your time." 

Kemudian tibalah hari Valentine, 14 Februari 2006. Alex ingat di salah satu suratnya, Kate pernah cerita kalau di hari itu dia sedang duduk di taman dan menyaksikan kecelakaan, dan si pria yang jadi korban meninggal dunia. Alex kembali ke Lake House, memastikan lagi dengan membaca surat-surat Kate. Sementara Kate yang udah sampai di tahun 2008, ceritanya udah move on dooong. Punya pacar, beli rumah bareng dan mengunjungi suatu firma arsitektur untuk mendesain rumah barunya. Di firma itu, Kate melihat gambar The Lake House, yang ternyata digambar oleh kakak si Arsiteknya. Guess what? Si kakak itu namanya Alex Wyler. Too bad, Alex sudah meninggal tepat di tanggal itu, 2 tahun yang lalu. 

Ternyata, lelaki yang meninggal tertabrak bus itu Alex. Sedih ga loooo? That's why he didn't show up at Il Mare. Kate langsung lari ke Lake House, menulis surat ke Alex, memberi tahu bahwa dia adalah pria yang tertabrak bus di taman. Bahwa walaupun Alex melihatnya di tahun 2006, di taman itu, jangan mendekat. Supaya Alex tetap hidup dan selamat. Karena Kate mencintainya, dan meminta Alex menunggu 2 tahun (again!) dan datang menemuinya di Lake House di tanggal yang sama di tahun 2008. She prayed so hard that Alex would read her letter and be safe. 

Terus mereka ketemu ga? Tentu saja ketemuuuu,,,, This time Alex shows up! Mas Nunu dengan gantengnya dateng ke Lake House dan mereka ketemu. Kali ini mereka bener-bener ketemu. "You've waited,'' kata Kate. Jadi kalo diitung-itung, Alex nunggu 4 tahun lamanya, to hold her in his arms. Aktingnya Keanu Reeves dan Sandra Bullock ngena banget deh. The waiting, the curiousity, the patience, the longing, the excitement,,, it felt so real. You can feel it like you experience it by yourself.

Oh well,,, this movie is heart warming. Salah satu film yang akan gw tonton berulang kali, seperti Sleepless in Seattle, Serendipity dan Love Actually. Dan yang pasti, Mas Nunuuuu,,,, aku padamuuuh,,,, :D


Sunday, July 8, 2012

No Pain No Gain

Udah 2 minggu ini gw dan tante @rianalit akhirnya daftar ke fitness center. 

Di Cepu. 

Yep, ada fitness center loh di Cepu. Memang ga kaya yang di kota gitu, tapi alatnya lumayan banyak. Tidak hanya mendaftar jadi anggota, kami juga menyewa jasa Personal Trainer (PT).  Niat kaaaaaan?? Ehehehe...

THE FITNESS CENTER

Well like I've said before, jangan dibandingin ama yang di kota yaa,,, Tempatnya ruko 2 lantai, tapi yang dipakai cuma lantai 1, ada 1 kamar ganti dan 1 kamar mandi, serta loker buat simpen tas. Alat-alat fitnessnya lumayan banyak dan lengkap (I guess) dan kita bisa pinjem handuk bersih tiap dateng. Membership fee-nya juga ga mahal, sekitar Rp 125.000 per bulan eheheheh.... Sakit ati ga lo yang di Jakarta? Kalo ga jadi member trus bayar per datang aja cuma Rp 10.000 per hari.

THE PERSONAL TRAINER

PT gw dijulukin Leo sebagai "trainer with hell training". Dulu dia jadi PTnya Leo juga, sekarang Leo udah jago bikin program ndiri. Si mas PT ini emang terlihat lebih disiplin daripada PT satu lagi, yang terlihat banyak becanda ama ngobrol. PT gw ga banyak omong, kerjaannya liat jam tangannya mulu, memastikan jeda tiap set 1 menit dan program kami selesai dalam waktu maksimal 1 jam 15 menit. Katanya kalo latihan terlalu lama malah ngerusak otot dan badan. Paling sebel kalo dia bilang "1 set lagi ya", trus ternyata kami masih terlihat kuat setelah 1 set itu, eh dia tambahin lagi "yak 1 set lagi". Gw ama tante suka protes dan nawar "Katanya 1 set, kok jadi 2". Tapi dia cuek aja, ahahahaha... Siyaal! Oh ya, fee PTnya cukup Rp 300.000 saja untuk 16 kali pertemuan. Jauh lebih murah daripada tarif PT di kota.

THE TRAINING

Awal-awal aja sih badan berasa kaku and sakit semua setelah training. Paginya gw kesiangan pula wkwkwkwk.... Hadooooh..... Tapi sekarang udah biasa ama pegel-pegelnya. Udah biasa juga ama hell trainingnya mas PT. Udah ga kesiangan bangun juga besok paginya. Yaaay...
Hasilnyaaaa? Baru turun sekilo, ahahahah,,, Nampaknya makannya blom diet banget, harus dikurangin. But it's okay. Niat gw olahraga dan idup sehat ajah. 

So, like Leo said, fitness ini olahraga yang fair. Kita harus jujur ama diri kita sendiri. Apa pake alatnya udah bener, itungan set udah bener, ngatur makan udah bener juga. Karena ga ada yang nilai, ga pake wasit, beneran olahraga individu. Dan seperti olahraga lainnya, No Pain No Gain juga berlaku di sini. Bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian... :))

Semangat kakaaaak....!!!!

Sent from my iPhone