Gw ngikutin sinetron ini sejak Ramadhan 2 tahun yang lalu. Gara-gara Sari siiiih,,,hihihi,,, tiap sahur bareng nontonnya ini. Jadi deeeh ikutan nonton. Ternyata bagus juga kok. Semua yang kita temui, kita lihat, kita dengar sehari-hari, terangkum di sana. Dan semua tokohnya juga riil, ga ada yang baeeeeeek banget or jahaaaat banget, kaya tipikal sinetron-sinetron Indonesia.
Misalnya, Pak RW sebagai pimpinan yang ga amanah. Tapi kadang yang dia omongin bener juga, ga selalu salah. Atau Ustadz Ferry, yang panutan warga sekitar, tapi kalau ada ujian keimanan, sempet ragu juga dia. Namanya juga manusia.
Anyhow, Ramadhan kali ini, walaupun ga sahur bareng Sari lagi, tapi gw tetep nonton Para Pencari Tuhan. Karena ceritanya yang ringan, mengingatkan tanpa menggurui, menyindir walau secara tidak langsung. Mungkin juga karena sebenarnya gw salah satu dari mereka, para pencari Tuhan. Dalam semua ketidakpastian dalam hidup, dalam semua masalah yang kita hadapi, kemana lagi kita harus memohon bantuan?
But don't take it the wrong way, doa bukanlah ban serep yang dapat kita keluarkan saat dalam masalah, tapi kemudi untuk menunjukkan arah yang tepat. Ketka Tuhan memecahkan masalah kita, kita memiliki kepercayaan pada kemampuan-Nya. Tapi ketika Tuhan tidak dapat memecahkan masalah kita, Tuhan memiliki kepercayaan pada kemampuan kita. Paragraf terakhir ini gw contek dari bbm group (bukan gw mendadak bijaksana bijaksini yaaaa,,, :D ). Tapi menurut gw, ini bener bangeeet,,, and i just wanna share it to you all,,, May God bless us and be with us in every step that we take. Amiin,,,
1 comment:
hehehehe .... tontonan bermutu ditengah-tengah dagelan ga jelas diwaktu sahur.
Post a Comment