Sunday, June 23, 2013

Happy 486th Anniversary, Jakarta!

Jakarta. A big, giant and crowded city. Not everyone wants to work or live here. Well, at least that's what some people told me when I was going to move to Jakarta. They just can't stand with the traffic jam, the long hours they spent on streets, the living cost, etc. etc. etc.

But I have my own opinion. I loooovvvveeee this city. Like... a lot! What's not to love? You can find everything here. Hope, opportunity, food, lifestyle, culture, and a lot more. You just have to find your own tricks to survive. 

To survive Jakarta, you need a strategy, which consists of plans. Plan A, B, C maybe until Z. Like where you want to stay, a house or apartment, how you're going to reach your office, what job that suits you or your lifestyle. Because that's going to determine what you're gonna through everyday. 

So you already have a strategy with lots of plans. Does that mean things will go the way you've planned? Of course not! Haha. This is why, you need to be creative. You have to improvise your plan each time your plans are not working. You're late catching up your train so you have to take the different one. Should I go to Tebet or Manggarai? Should I use metro mini or just hop in a cab? It feels like being in an episode of Amazing Race. Anyhow, it keeps your brain thinking. And I love it when I made the right decision. 

Jakarta also taught you to be a quick decision maker. Because this city can't wait. Some decisions should be made in minutes maybe seconds. A wrong decision can make you stuck in traffic jam for hours. Life is a series of decision making anyway... But this city requires you to make it fast. If you see an opportunity, even the tiniest, slightest one, grab it. Grab it fast. 

But we're only human, and to err is human. Sometimes we made the wrong decisions. Then you should be brave to take the consequences. Deal with it, bear with it and be strong. This is a tough city by the way, so bravery is highly needed. 

I'm glad I have this opportunity, living in this crowded city. Jakarta has it flaws but it taught me survival skills. So... what's not to love? :)) 

Happy 486th Anniversary, Jakarta! 

Sunday, June 16, 2013

bos baru

emang yaaaa... kaga ada yang pasti di dunia ini. apalagi di perusahaan ini..*tsaah* setelah maret kemarin diberlakukan organisasi baru, dimana sampai detik ini semua masih menyesuaikan diri, eh minggu lalu fungsi gw dapet bos baru karena bos lama promosi ke korporat.

trus kenapa? rotasi dan mutasi kan biasaaaa... well, yang tidak biasa adalah, bos baru ini dari fungsi laen, dan sepertinya blom pernah di fungsi gw. ini cukup bikin kaget, terutama buat temen-temen fungsi gw. ga sedikit yang merasa ragu, tapi ada juga yang merasa yakin ama bos baru ini. gw termasuk yang mana? tentu saja yang kedua. gw yakin manajemen perusahaan gw ga bego, pasti mereka udah pertimbangkan juga plus minusnya. apalagi untuk jabatan setinggi itu, yang penting kemampuan manajerialnya oke yah... untuk teknikal, semoga kami para fruit sons dan fruit daughters-nya bisa support. positive thinking aja... :))

change is frightening. but also gives us hope. hope for a better future. hope for a better leader. and i reaaalllllyyyy hope this new boss can lead us to a better future. semangat ya pak!! :D

Wednesday, June 5, 2013

horang jekardaaah

Walo sejak mutasi ke Jakarta gw lebih banyak di tanahnya wong kito galo a.k.a. di Prabumulih daripada di Jakarta, gw mo cerita tentang bagaimana rasanya jadi Horang Jekardaaah. Hehehe... Tentu saja dibandingkan dengan pengalaman gw sebelumnya jadi penduduk kecamatan. In case you're wondering, of course... 

1. Horang Jekardah rajin bangun dan berangkat pagi.
Yaeyalaaah, lo kesiangan 5 menit ajah, kejebak macetnya bisa nambah 1 jam. Buat gw yang tinggal di Kalibata dan ngantor di daerah Sudirman, udah harus berangkat paling telat jam 5.45 pagi, mengejar KRL jam 06.00. Kebayang ga yang tinggal di Depok, Serpong, Bogor, Bekasi? Mau naik mobil, mau naik KRL, berangkatnya mendahului matahari terbit. Padahal waktu di Cepu dulu, jam 5.45 masi ngulet-ngulet di kasur, berangkat ke kantor jam 6.50. Tepok tangan buat horang Jekardaaah.... :D

2. Commuter Line is actually a great mass transportation
Di Jekardah ini gw cuma bisa ngandelin Commuter Line, karena : 1. Engga boleh naik motor ama babeh; 2. Engga punya mobil; 3. Kalopun punya mobil engga bisa nyetir; 4. Naek taksi mahal di ongkos man...
Jadi gw budgetin Rp 20.000,-/hari buat transport dengan rincian :
      Commuter Line  PP                                = 2 X @Rp 8.000,- = Rp 16.000,-
      Angkot/Kopaja dari stasiun - kantor  PP = 2 X @ Rp 2.000,-= Rp 4.000,-

Dimulailah petualangan naek Commuter Line... Percaya atau engga, gw berani naek CommLine ini karena gw udah pernah naek MRT/MTR di Singapore, KL dan Hongkong. Bukan gw sok-sokan yah, tapi dulu gw milih bayar taksi mahal daripada naek CommLine, karena gw ga kebayang isinya dan takut ama copet dan orang-orang aneh dan usil yang mungkin ada di dalamnya. Gw jg berani naek CommLine ini karena ada gerbong khusus wanitanya, di gerbong paling depan dan paling belakang setiap rangkaian. Entah ini sesuatu yang harus disyukuri atau justru harus jadi concern bangsa ini, segitu "pervert"-nya kah para lelaki di Jakarta sampai harus disediakan gerbong khusus wanita untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual? Anyways, detail CommLine mungkin bisa dibikin postingan khusus yak, yang pasti saat ini CommLine tuh transportasi favorit gw di Jakarta.

3. Udara segar yang susah didapat di Jakarta
Kalo berangkat pagi dari apartemen ke stasiun Kalibata, gw biasanya jalan kaki. Awalnya berniat sekalian olahraga pagi, saat udara masih sejuk dan segar. Tetapi oh tetapi..... ternyata salah sodara-sodaraaaaaa.... Walo masih pagi, tapi tetep aja susah dapet udara segar. Karena asap kendaraan bermotor atau karena asap pembakaran sampah. Kalaupun tak ada asap, maka tak ada api... eh salah... Tak ada bau asap, ada juga bau selokan.... Ngokkk!

4. Jenis makanan yang bervariasi
Ini salah satu kelebihan di Jakarta, jenis makanannya bervariasi, ihihihihik.... Mau versi kaki lima atau resto, mau masakan nusantara atau asing, mau makanan khas daerah dari Sabang sampai Merauke juga ada. Ini tantangan buat gw.... yang suka laper mata, hahaha.... Maunya semua dicoba dan semua dimakan. Makin melembung aja deh... (semoga tidaaakkkk!!).

Well, segitu dulu ya temans... yang pasti, sesusah apapun jadi Horang Jekardaaah... I'll bear with it. Gw jalanin deeeeh... Because this is what I want, really really want. :))